Gambar : www.asesoresdr.com.mx
Daging adalah salah satu produk pangan asal
hewani yang mempunyai gizi tinggi karena mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral Yang dimaksud
dengan daging ialah bagian yang diperoleh dari pemotongan ternak,
baik ternak besar seperti sapi, kerbau dan
kuda, ternak kecil kambing, domba maupun ternak
unggas.
Daging yang tidak sehat bila dikonsumsi dapat
menyebabkan sumber penyakit akibat keracunan makanan bagi manusia, untuk itu
perlu diketahui berbagai jenis dan kriteria daging yang sehat dan
baik. Secara umum daging yang sehat dan baik
adalah daging yang berasal dari ternak yang sehat,
disembelih di tempat pemotongan resmi, kemudian diperiksa, diangkut dengan
kendaraan khusus dan dijual di supermarket atau di los daging pasar
yang bersih dan higien.
Sifat-sifat berbagai jenis daging ternak
Daging
Sapi
- Warna
merah pucat, merah keungu-unguan atau kecoklatan dan akan berubah menjadi warna chery biladagingtersebut
kena oksigen.
- Serabut daging halus tapi tidak mudah hancur dan sedikit
berlemak
- Konsistensi liat, jika saat dicubit seratnya terlepas
maka daging sudah tidak baik.
- Lemak berwarna kekuning-kuningan Bau dan rasa aromati
Lima jenis daging sapi
yang beredar di Indonesia, yakni Primary Cut, Secondary Cut type A-B,
Manufacturing Meat, Fancy and Variety Meat, serta Edible Offal. Kelima jenis
daging tersebut berbeda tekstur karena diambil dari bagian tubuh sapi yang
berbeda-beda.
Primary Cut merupakan daging dengan kualitas
nomor wahid karena teksturnya yang lebih lunak dan tidak terlalu berlemak.
Jenis daging ini biasanya diambil dari bagian sapi has dalam, has luar, serta
lamusir.Daging sapi Primary Cur merupakan yang paling mahal
harganya karena kualitas yang sangat bagus. Jenis daging ini dipasarkan sebesar
Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram.
Sementara jenis daging
Secondary Cut type A-B merupakan daging dengan kualitas lebih rendah ketimbang
daging Primary Cut. Karena diambil dari bagian tanjung, sengkel, gandik,
sampil, dan pendasar maka tekstur daging ini lebih kasar daripada daging
Primary Cut.Jenis Secondary Cut type A-B adalah yang paling
banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia karena sesuai dengan masakan rendang,
semur, dendeng, sandung lamur, rawon, dan abon sapi. Harganya juga cukup
terjangkau, yakni pada kisaran Rp80 ribu hingga Rp115 ribu per kg.
Selanjutnya ada daging sapi jenis Manufacturing Meat alias
daging untuk industri. Daging ini merupakan daging sapi dari tetelan 65-95 CL,
daging dadu, dan daging giling. Harganya pun hanya berkisar Rp40 ribu hingga
Rp60 ribu per kg.
Jenis Fancy and Variety Meat (daging variasi) seperti lidah,
bibir, buntut, dan daging kepala dijual Rp65 ribu-100 ribu per kg. Sedangkan
yang paling murah adalah daging sapi jenis Edible Offal atau jeroan. Daging
Edible Oval diambil dari bagian sapi seperti hati, usus, limpa, paru, otak,
jantung, dan babat. Harga pasarannya hanya sekitar Rp30 ribu hingga Rp40 ribu
per kg.
2. Daging Kerbau
- Warna lebih merah dari daging sapi
- Serabut otot kasar dan lemaknya berwarna putih
- Rasanya hampir sama dengan daging sapi
- Pada umumnya liat, karena umumnya disembelih pada umur tua
3. Daging Kuda
- Warna daging merah kecoklatan, bila terkena udara luar berubah menjadi lebih gelap.
- Serabut lebih kasar dan panjang
- Diantara serabut tidak ditemukan lemak
- Konsistensi padat Lemak berwarna kuning emas, dengan konsistensi lunak karena banyak mengandung oleine.
4.
Daging Domba
o Warna merah muda.
o
Daging terdiri dari serat-serat halus yang sangat
rapat jaringanya. Konsistensi cukup padat.
o
Diantara otot-otot dan dibawah kulit terdapat banyak
lemak. Lemak berwarna putih. Bau sangat khas pada daging
domba jantan.
5.
Daging Kambing
- Daging berwarna lebih pucat dari daging domba
- Lemak berwarna putih
- Daging kambing jantan berbau khas
6.
Daging Babi
Daging berwarna
pucat hingga merah muda
Otot punggung yang
banyak mengandung lemak, biasanya nampak kelabu putih
Daging berserat
halus, konsistensi padat dan baunya spesifik
Pada umur
tua, daging babi berwarna lebih tua, sedikit lemak dan serabut kasar
Lemak jauh lebih
lembek dibanding lemak sapi atau kambing
7.
Daging Ayam
o
Warna daging umumnya
putih pucat
o
Serat daging halus
o
Konsistensi kurang
padat
o
Diantara serat
daging tidak terdapat lemak Warna lemak ke kuning-kuningan dengan konsistensi
lunak
o
Bau agak amis
sampai tidak berbau.
8. Daging
Bebek
Jangan
pilih daging bebek jika anda jika kulit dan dagingnya berwarna
kebirua bahkan agak hijau dan aroma yang kurang sedap, hal itu menandakan
kondisi daging bebek sudah tidak layak lagi untuk disantap.
· Daging bebek lebih liat dan basah, tetapi rasanya
gurih dibandingkan dengan daging unggas lain.
· Daging bebek memiliki aroma yang lebih amis, sehingga
penangannya tentu lebih rumit dibandingkandaging ayam.
· Terutama untuk mengempukkan dagingnya yang liat serta
menghilangkan aroma amis yang menyengat, dibutuhkan waktu dan pengalaman
memasak.
9. Daging
Kalkun
Daging
kalkun jauh lebih keras dibandingkan dengan daging ayam negeri.
Cara
Menentukan Kualitas Daging Keempukan atau kelunakan. Daging yang
sehat akan memiliki konsistensi kenyal (padat) jika ditekan dengan jari.
Kandungan lemak atau Marbling. Marbling adalah lemak yang terdapatdiantara otot
(intra muscular), marbling berpengaruh terhadap cita rasa daging.
Warna daging bervariasi, tergantung dari jenis secara genetik dan
usia Rasa dan Aroma. Daging yang berkwalitas baik mempunyai rasa yang
relatif gurih dan aroma yang sedap Kelembaban. Secara
normal daging mempunyai permukaan yang relatif kering sehingga dapat
menahan pertumbuhan organisme dari luar. Tidak selamanya membeli di supermarket
itu lebih mahal, adakalanya harga di supermarket lebih murah dibandingkan
dengan harga di pasar tradisional. Dan tidak mesti juga daging di
supermarket terjamin kesehatan nya. Pernah beberapa kali terjadi
justru daging yang tersedia di supermarket lebih jelek kualitasnya dibandingkan
dengan di pasar tradisional. Yang paling penting anda harus teliti sebelum
membeli. Putuskan dirumah akan membeli daging apa, jangan putuskan
ketika sudah di pasar atau supermarket karena kita tidak dapat berpikir jika
sudah disana.
Sumber : Dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment